Motogp bike memiliki power diatas 225 HP
dengan bobot kosong 158 kg. Dari spek diatas sampeyan bisa bayangkan
PWR yang disandang….ngeri kangbro. Ledakan tenaga tersebut kemudian akan
dialirkan keroda yang ditopang oleh ban. Dibutuhkan kompon atau karet
kelas wahid untuk menterjemahkan torsi agar traksi diaspal terus
terpelihara. Gesekan aspal….gaya dorong (torque) dan tekanan ketika hard
braking akan membuat karet ban mendapatkan pressure dan stress luar
biasa. Dan itu terjadi ketika pembalap Motogp ng-push terus
menerus……betot, ngerem, sliding dan banyak manuver lain. Hasilnya??….
Suhu ban akan meningkat drastis. Dan
jika terus dipaksa maka ban overheat yang ujung-ujungnya kinerja karet
malah menurun alias terjadi sliding…spin…dan yang terparah kehilangan
daya cengkram. Oleh karena itu….untuk sosok rider yang memiliki gaya
balap agresif seperti Marquez harus menahan diri. Setidaknya beri jedah
dulu agar ban kembali masuk dalam suhu ideal. Dikondisi trek normal….dua
lap 100 % ngepush akan membuat ban overheat. Hal ini juga sempat
menimpa Marc ketika bertarung berusaha mengejar Lorenzo diAustralia….
“Saat race aku merasa sangat
kuat……banyak adu salip dengan Valentino dan Andrea kemudian Jorge mulai
membuka gap. Kemudian aku sedikit ngepush untuk mengejar Jorge namun ban
depanku “overheated” yang membuat motor banyak bergerak nggak mau diam.
Lalu aku coba mengendorkan ritme untuk mendinginkan ban. Baru ditiga
lap terakhir aku katakan..”oke…aku akan ngepush kembali..” dan tiba-tiba
Andrea serta Valentino menyalipku. Disanalah kemudian aku nge-push
hingga 100 %. Aku tidak berharap bisa mendekati Jorge tapi jelas aku
gembira menang diPhillips Island...” ujar Marc….
Nah…tidak menyangka to mzbro. Kita
sebagai penonton paling hanya teriak-teriak dan memaki kalau rider A
seperti sulit menyalip dan terkesan main aman. Padahal tiap jengkal gas
yang dibuka….traksi ban yang digunakan sudah “on limit”. Belum lagi
fisik yang terkuras habis. Sebagai gambaran….jangankan motor 225 HP dan
full throttle selama 27 laps digeber tidak ada henti. IWB yang jajal MV
Agusta F3 dengan power hanya 125 HP muteri Sentul 5-6 Lap…..setelah
turun dari motor wae dengkul rasane koklok….
Capeknya terasa bener karena beban
pressure yang diderita tubuh jauh lebih berat. Harus menahan gaya G
kala gas dibetot ataupun hard braking…pada motor dengan tenaga 4 kali
lipatnya Ninja 250 Fi ataupun YZF R25. Kuwi 125 Hp dengan bobot motor
kisaran 173kg. Lha piye jika power 225 HP bobot hanya 158kg?. Ora iso
bayangne pakde. So….salut dan angkat topi pada para pembalap khususnya
Rossi yang notabene sudah tidak muda lagi namun masih mampu melayani
rider muda. Itulah faktanya…ora iso asal
betot terus menerus kang. Nah….rumit to 
0 komentar:
Posting Komentar